Pemanfaatan data SDY 6D kini menjadi salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia. Data SDY 6D sendiri merupakan data yang menggambarkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah dengan menggunakan enam dimensi, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, sosial, dan budaya.
Menurut Dr. Bambang Sudibyo, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, “Pemanfaatan data SDY 6D dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kondisi hidup masyarakat daripada hanya menggunakan data tunggal seperti pendapatan atau tingkat pendidikan saja.”
Salah satu contoh pemanfaatan data SDY 6D adalah dalam perencanaan program kesehatan masyarakat. Dengan menggunakan data mengenai kondisi kesehatan dan lingkungan, pemerintah dapat menentukan program-program yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Dini Handayani, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, “Dengan memanfaatkan data SDY 6D, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi masalah kesehatan yang perlu ditangani dan merencanakan intervensi yang lebih efektif.”
Namun, meskipun penting, pemanfaatan data SDY 6D masih belum maksimal di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, hanya sekitar 30% pemerintah daerah yang menggunakan data SDY 6D dalam perencanaan pembangunan.
Untuk itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam meningkatkan pemanfaatan data SDY 6D. Dengan demikian, diharapkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dapat terus meningkat secara signifikan.
Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin, seorang pakar pembangunan dari Institut Pertanian Bogor, “Pemanfaatan data SDY 6D bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup di Indonesia.”